Medantop.id, Dairi - Gereja Katolik Santa Maria Pertolongan Orang Kristen yang berada di Jalan Merga Silima, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara menggelar Jalan Salib Wafatnya Yesus Kristus, Jumat (7/4) siang.
Aksi Jalan Salib Wafatnya Yesus Kristus di Kabupaten Dairi, Foto: Sari
Proses perjalanan salib ini bergerak dari Gedung Nasional
Djauli Manik Jalan Sisingamangaraja menuju Gereja Paroki Sidikalang.
Ribuan warga Sidikalang pun ikut menyaksikan perjalanan
salib Yesus Tersebut, dan dikawal oleh personal dari Pihak Polres Dairi.
Prosesi jalan hidup ini merupakan salah satu rangkaian
ibadah yang dirayakan oleh umat Nasrani pada perayaan Jumat Agung.
Prosesi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perayaan hari raya Paskah. Prosesi ini dilakukan mulai dari persidangan Tuhan
Yesus di hadapan Pilatus, proses memanggul salib hingga penyaliban Yesus
Kristus di Bukit Golgota.
"Sebenarnya kita mau mendramatisasikan kembali apa yang
pernah terjadi 2.000 tahun yang lalu dan apa yang terjadi pada diri Tuhan Yesus
Kristus. Biasanya pada saat Jumat Agung itu ada jalan salib dan kita bersyukur
bahwa tahun ini di Paroki Sidikalang ini kita menjalani jalan salib hidup dalam
arti bahwa itu diperagakan secara hidup dalam sebuah kegiatan dramatisasi,”
ujar Pastor Paroki Alfons Manik.
Penulis: Sari
Editor: Yon
Pastor Alfons berharap, dramatisasi atau Tablo jalan hidup
kisah sengsara Yesus Kristus ini mampu dihayati oleh semua umat Katolik,
khususnya umat Gereja Katolik Santa Maria Pertolongan Orang Kristen di
Kabupaten Dairi.
Pastor Alfons juga berharap, penghayatan akan sengsara
Kristus mampu meneguhkan iman umat Katolik agar mampu mencontohi kisah hidup
Yesus Kristus yang taat dan sabar dalam menjalani cobaan hidup.
Dari kegiatan Tablo ini sebenarnya untuk membantu umat
menghayati kisah sengsara dari Tuhan Yesus Kristus. Ada begitu banyak pesan
yang dapat diambil oleh umat sejak dari perhentian pertama sampai perhentian
yang terakhir dari perhentian satu sampai ke 14.
"Ada begitu banyak aneka perenungan yang dibawakan
setiap perhentian dan ini sangat baik bagi umat supaya mereka benar benar mampu
menjadi pintu Kristus yang setia dalam arti menjadi orang beriman tidak hanya
di situasi yang aman, tetapi juga mereka memiliki iman yang tangguh dalam
pusaran hidup ketika mereka mengalami begitu banyak tantangan dalam kehidupan
mereka,” bebernya.